SOSROWIJAYAN

Tak jauh dari pusat kota, kawasan yang kental dengan gaya hidup masyarakat lokal ini dipenuhi oleh para backpacker. Hasil karya seniman lokal pun berhasil menganyam keakraban dengan penikmatnya.



"Bakpia phatuk, Mba!" "Monggo, saya bantu carikan hotel, Mas!" sapaan-sapaan tersebut khas terdengar begitu menampakkan kaki di mulut area Sosrowijayan. Dua ratus meter jalan kaki dari Stasiun Tugu, area ini adalah kampung turis yang hampir sama majunya dengan Prawirotaman. Lokasinya yang sangat dekat dengan Malioboro dan pusat kota adalah daya tarik utama Sosriwijayan. Ditambah lagi, areanya dipenuhi berbagai penginapan berharga miring. Beberapa sumber menjulukinya sebagai 'surga kaum backpacker'. Waktu puncak aktivitas turismenya adalah bulan Juni hingga Agustus. Disarankan untuk memesan penginapan terlebih dahulu jika datang pada periode tersebut.


Tinggal di area Sosrowijayan mengizinkan kita merasakan langsung cara hidup orang Jogja. Bersantailah pada sore hari ditemani pemandangan puncak Gunung Merapi bila cuaca cerah. Grafiti yang menghiasi dinding-dinding jalan digambar oleh para seniman lokal. Kalau beruntung, kita bisa menyaksikan sendiri proses kreatif mereka. Permainan tradisional seperti kelereng masih populer di kalangan anak-anaknya. Lagu-lagu terkini juga terdengar dimainkan dengan gitar oleh kaum mudanya. Tidak perlu risau mencari makan, fasilitas tur kota, ataupun rental kendaraan. Semuanya dapat ditemukan dalam jangkauan langkah kaki di Sosrowijayan. Tidak perlu risau kehilangan arah, karna selalu ada wajah ramah yang tak keberatan menunjukan jalan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tour Kampus IPB

DAFTAR HOTEL di Jl. Sosrowijayan